Cara berbisnis biji kopi yang menguntungkan adalah dengan cara membuat biji kopi menjadi bubuk siap saji, kemudian ditambah gula dan dikemas dengan praktis layaknya seperti kopi kemasan kapal api, abc+ dan lainnya. Sebab, kopi yang dikemas menambah nilai ekonomi, lebih mudah dipasarkan di ritel maupun grosir dan disukai konsumen yang cenderung praktis, tinggal seduh. Ini peluang bagi anda yang dekat dengan sentra daerah kopi untuk memulai usaha kopi bubuk rumahan kecil kecilan. Dengan membuak usaha tersebut, anda juga bisa membantu petani menyerap hasil tani kopi sehingga petani kopil lebih bergairah dalam budidaya kopi.
Selain kemasan siap saji, ada juga yang dikemas saja tanpa tambahan gula. Kemasan kopi biasanya menyasar kepada penikmat kopi asli, yang mana tanpa gula pun sudah bisa menikmati. Berbeda dengan sebagian orang yang tidak tahan dengan pahitnya kopi. Kemasan kopi saja biasa kemasannya lebih besar dibanding kopi plus gula yang paling untuk sajian segelas. Sebagian lagi, ada juga yang hanya biji keringnya saja, kemasan biji biasanya menyasar pada penikmat kopi yang suka meracik kopi sendiri.
a. Produksi kopi di Indonesia yang tinggi
Kopi merupakan hasil olahan biji kopi yang dijadikan bubuk. Biji kopi salah satu komiditi perkebunan andalan Indonesia. Sebagai produsen kopi, Indonesia termasuk sebagai negara ke-4 penghasil kopi dunia pada tahun 2015. Menurut Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), sekitar 83% produksi kopi Indonesia dari jenis robusta dan 17% arabika dengan tingkat produksi mencapai 625.000 ton dengan angka ekspor mencapai 350.000 ton. Dengan begitu banyak produksi kopi kita bisa memanfaatkannya menjadi variasi kopi dengan berbagai kombinasi rasa tanpa harus kekurangan persediaan biji kopi.
Penyangraian
Penyangraian adalah proses penurunan kadar air dalam kopi. Penyangraian bisa dilakukan secara tradisional atau menggunakan mesin sangrai. Penyangraian membutuhkan suhu ruangan sangrai untuk biji kopi robusta berkisar 165-175 derajat celcius. Pada suhu sangrai yang konstan, derajat sangrai biji kopi (ringan, medium dan gelap) sangat dipengaruhi oleh waktu sangrai. Makin lama waktu sangrai warna biji kopi tersangrai makin gelap. Waktu sangrai pada beban 10, 15 dan 20 kg adalah 14, 18 dan 22 menit.
Pendinginan
Setelah disangrai dengan suhu yang tinggi, selanjutnya adalah proses pendinginan. Selama pendinginan, biji kopi diaduk secara manual agar proses sangrai menjadi rata dan gelap.
Pembubukan
Biji kopi yang telah dingin sudah dibubukkan menggunakan mesin giling kopi. Mesin giling yang digunakan sebisa mungkin tipe artisi agar mutu mutu bubuk kopi memiliki warna, kehalusan dan cita-rasa yang khas. Hasil gilingan kopi kemudian diayak menggunakan ayakan lembut, karena mesin giling belum menghasilkan kelembutan sempurna.
Pengemasan Kopi Bubuk
Langkah terakhir adalah pengemasan kopi bubuk. Pengemasan bubuk kopi perlu memperhatikan aspek berat, jenis kemasan, label dan kerapatan. Berat bubuk kopi dalam kemasan umumnya adalah 50 gram dan 100 gram agar cepat terjual sebelum masa kadaluarsa habis. Kemasan yang baik digunakan sebaiknya berbahan aluminium foil mempunyai umur simpan 1 tahun, seperti kopi kemasan pada umumnya.
Selain kemasan siap saji, ada juga yang dikemas saja tanpa tambahan gula. Kemasan kopi biasanya menyasar kepada penikmat kopi asli, yang mana tanpa gula pun sudah bisa menikmati. Berbeda dengan sebagian orang yang tidak tahan dengan pahitnya kopi. Kemasan kopi saja biasa kemasannya lebih besar dibanding kopi plus gula yang paling untuk sajian segelas. Sebagian lagi, ada juga yang hanya biji keringnya saja, kemasan biji biasanya menyasar pada penikmat kopi yang suka meracik kopi sendiri.
Pendukung Bisnis Kopi Bubuk
a. Produksi kopi di Indonesia yang tinggi
Kopi merupakan hasil olahan biji kopi yang dijadikan bubuk. Biji kopi salah satu komiditi perkebunan andalan Indonesia. Sebagai produsen kopi, Indonesia termasuk sebagai negara ke-4 penghasil kopi dunia pada tahun 2015. Menurut Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), sekitar 83% produksi kopi Indonesia dari jenis robusta dan 17% arabika dengan tingkat produksi mencapai 625.000 ton dengan angka ekspor mencapai 350.000 ton. Dengan begitu banyak produksi kopi kita bisa memanfaatkannya menjadi variasi kopi dengan berbagai kombinasi rasa tanpa harus kekurangan persediaan biji kopi.
b. Pasar yang luas
Konsumsi nasional kopi pada tahun 2016 mencapai 4.2 juta (dalam bungkus 60 kg). Konsumsi diduga akan terus meningkat seiring dengan variasi produk minuman dari kopi yang semakin memanjakan konsumen, sedangkan kopi sendiri merupakan minuman legendaris yang disukai banyak kalangan. Kopi bubuk bisa dipasarkan ke berbagai konsumen baik dalam kemasan praktis siap seduh maupun kemasan per kg untuk menyuplai kedai dan warung kopi. Selain pasar lokal, kopi Indonesia juga diminati diluar negri, salah satunya kopi luwak yang merupakan kopi berkualitas yang dihasilkan dari fermentasi alamiah dari luwak. Sehingga ada potensi usaha kopi bubuk ke luar negri .
Proses Pembuatan Kopi Bubuk yang mudah
Pengoalahan kopi menjadi bubuk tergolong sederhana sehinga bisa dibuat dengan skala rumah tangga dengan peralatan seadannya. Sebab dari dulu kopi bubuk sudah dibuat secara tradisional dengan ditumbuk. Namun pada proses usaha tentu menggunakan alat tradisional akan lamban dalam menghasilakn produksi kopi bubuk. Oleh karena itu membutuhkan gilingan kopi otomatis serta mesin pengemas.
Proses Pembuatan biji kopi menjadi bubuk, ada beberapa tahap, meliputi :
Penyangraian adalah proses penurunan kadar air dalam kopi. Penyangraian bisa dilakukan secara tradisional atau menggunakan mesin sangrai. Penyangraian membutuhkan suhu ruangan sangrai untuk biji kopi robusta berkisar 165-175 derajat celcius. Pada suhu sangrai yang konstan, derajat sangrai biji kopi (ringan, medium dan gelap) sangat dipengaruhi oleh waktu sangrai. Makin lama waktu sangrai warna biji kopi tersangrai makin gelap. Waktu sangrai pada beban 10, 15 dan 20 kg adalah 14, 18 dan 22 menit.
Pendinginan
Setelah disangrai dengan suhu yang tinggi, selanjutnya adalah proses pendinginan. Selama pendinginan, biji kopi diaduk secara manual agar proses sangrai menjadi rata dan gelap.
Pembubukan
Biji kopi yang telah dingin sudah dibubukkan menggunakan mesin giling kopi. Mesin giling yang digunakan sebisa mungkin tipe artisi agar mutu mutu bubuk kopi memiliki warna, kehalusan dan cita-rasa yang khas. Hasil gilingan kopi kemudian diayak menggunakan ayakan lembut, karena mesin giling belum menghasilkan kelembutan sempurna.
Pengemasan Kopi Bubuk
Langkah terakhir adalah pengemasan kopi bubuk. Pengemasan bubuk kopi perlu memperhatikan aspek berat, jenis kemasan, label dan kerapatan. Berat bubuk kopi dalam kemasan umumnya adalah 50 gram dan 100 gram agar cepat terjual sebelum masa kadaluarsa habis. Kemasan yang baik digunakan sebaiknya berbahan aluminium foil mempunyai umur simpan 1 tahun, seperti kopi kemasan pada umumnya.
Rincian Modal usaha kopi bubuk rumahan
Investasi peralatan
Mesing giling Rp 1.500.000
Mesin sangrai Ep Rp 1.200.000
Mesin Pengemas
Biaya Operasional per bulan
Biji Kopi Rp 1.800.000
Listrik Rp 500.000
Kemasan Rp 300.000
total 2.600.000
Pendapatan :
Asumsi menurut penjual kopi kemasan, Harga kopi bijian per kuintal sekitar Rp 1.8 juta, jika diolah menjadi kopi bubuk hasilnya ialah 70 kilogram dan dijual di pasaran Rp 50 ribu per kilogramnya, namun jika per 100 gram per bungkus Rp 8 ribu.
Jadi total pendapatan :
70.000 gram/100 gram = 700 bungkus
=700 bungkus x Rp 8.000 = 5.600.000
Keuntungan
=Pendapatan - Biaya operasiona
=5.600.000 -2.600.000
= Rp 3.000.000
Tips Pemasaran
- Memenuhi target warung kopi, warung oleh oleh
- Bekerja sama dengan menjadi mitra indomart atau alfamart agar pemasaran luas dan menjangkau seluruh Indonesia. Baca : Cara menjadi pemasok alfamart/indomart
- Pemasaran online dengan menerapkan reseller dan dropship sehingga ada yang membntu dalam pemasaran.
- Menerima grosir dan eceran
- Desan kemasan kopi yang variatif menarik dan praktis
Selain tips pemasaran yang perlu diperhatikan adalah tahap hulurnya dimana kita bekerjasama dengan petani kopi secara langsung agar ada yang menyuplai biji kopi. Perlu anda ketahui juga bahwa panen kopi itu musiman jadi agar tidak terhambat masalah persediaan biji kopi dalam menjalani usaha kopi bubuk rumahan, sebelum musim panen tiba anda harus memiliki stok kopi. Disini perlu penyimpnana kopi yang baik atau diproduksi masal tapi pemasaran bertahap.
Demikian kiranya mengenai peluang usaha kopi bubuk rumahan bersama analisa usaha dan rincian modal yang dibutuhkan sampai beroperasi. Setidaknya kalau doyan kopi, jangan cuma menikmatinya saja. Nikmati saja wanginya uang dari kopi, sehingga kedua keduanya bisa didapatkan.
Thanks for reading & sharing Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah