Melihat perkembangan dunia fashion perempuan memang tak ada habisnya. Sebab setiap waktu ada model terbatu yang akan muncul. Berbagai jenis fashion berkembang dari yang biasa jadi hal yang luar biasa. Salah satu fashion yang menarik kita simak perkembangannya adalah Jilbab. Jilbab merupakan identitas muslimah atau wanita muslim. Jilbab berupa kerudung atau khimar lebar yang menutupi kepala dan dada wanita. Bagi wanita muslim wajib hukumnya memakai jilbab untuk menutupi aurat bagi kepala dan dada. Kondisi yang demikian, tentu peluang usaha jilbab yang menguntungkan.Ditambah lingkungan Indonesia yang mayoritas muslim dan meningkatnya kesadaran akan kewajiban memakai jilbab. Peluang ini bisa kita ambil dengan memulai usaha konveski jilbab rumahan produksi sendiri atau sekadar memasarkannya saja (Reseller). Bagi yang berminat, bisa kalian baca artikel tentang bagaimana cara produksi jilbab sendiri dengan nama brand sendiri.
Tidak sedikit orang yang berusaha memulai bisnis jilbab ini, mengingat potensi keuntungan dan pemasaran yang mudah. Berbagai merk atau brand jilbab sudah banyak sekali ditemuai di internet, antara lain yang sudah cukup terkenal adalah phasmina, alila, zoya dan rabbani. Usaha jilbab bisa dimulai dari usaha jilbab online tanpa modal (reseller) sampai yang serius memproduksi atau jahit sendiri, tergantung kemampuan finansial kalian. Namun jika kalian benar benar serius akan menekuni bisnis kerudung atau jibab ini, sebaiknya membuka usaha konveksi jilbab dengan modal kecil terlebih dulu atau skala rumahan.
Di tahun 2017 menjelang tahun 2018, trend hijab cenderung mengarah kepada mode simple, modern dan lebih elegan saat dipakai, atau lebih ke jilbab instan. Sebelumnya kita mungkin mengenal model model dari brand jilbab seperti alila, zoya, pashmina dan meidiani. Namun ditahun 2017 ini tentu muuncul pendatang baru sebagai mode rend Para hijabers.
Motif Printing (Print Scarf) adalah salah satunya. Sesuai namanya, motif print scarf hadir dengan motif khas dan terbatas yang dicetak pada kain khusus. Desain motif pada scarf mmebutuhkan keseriusan bagipara pembuatnya. Bahkan ada yang sampai menggandeng ilustrator untuk menciptakan scarf untuk menciptakan motif berkarakter pada jilbabnya.
Dengan mengetahui trend, setidaknya kita tahu kemana arah produk jilbab kita. Sehingga dalam pemasarannya tidak berlawanan trend yang mengakitbatkan produk sulit terjual. Apalagi cara produksi sendiri awal awal harus menenalkan brand dengan karakter yang kuat dan berkualitas.
Pemilihan bahan hijab dalam penciptaan yang nyaman untuk dipakai adalah faktor utama, Tidak hanya memperhatikan model dan motif jilbab diterapkan saja. Sebab faktor kenyamanan ini yang harus dipikirkan terlebih dulu. Bagaimana supaya Bahan dari jilbab itu cocok digunakan smuslimah yang berjilbab karena aktivitas nya yang diluar rumah maupun dalam rumah.
Jangan sampai pelanggan mengenakan jilbab dengan model bagus dan sedang trend namun bahan yang pilih tidak cocok, sehingga mengurangi rasa nyaman saat digunakan. Apalagi harganya mahal. Percuma saja kawan. Dalam hal ini, ada beberapa jenis bahan untuk jilbab yang nyaman digunakan seperti Jersey, spandek, katun, kaos, ceruti dan sifon.
Mulai Produksi Jilbab dengan konsisten
Cara produksi jilbab sendiri haruslah melewati masa masa yang memang sulit. Kita harus didasari ketrammpilan desain, jahit dll. Aapalgi memulainya semua secara ototidak. Mulai dari nyari bahan sendiri, desain, riset pasar sampai pada pemasarannya. Namun dalam artikel ini saya akan memberikan contoh bagaimana cara membuat jilbab instan sendiri dengan mudah, berikut ini
Siapkan selember kain selebar 1,5 m x 2,5 m (gambar1). Kemudian potong sama besar menjadi ukuran 1.5 x1.25 m masing masing (Gambar2). Kemudian potong melengkung seperti gambar 3
Rapikan hasil potongan tersebut dengan cara jahit pinggir. Ukur lingkar wajah bagian sisi kiri atas.
Terakhir, adalah memasang penutup dahi.
Cara ini sangat mudah dilakukan, apalagi bagi para usaha jilbab sendiri yang masih pemula. Bisa untuk belajar.
Kalau masih fokus pemasaran saja dan modal tidak cukup alangkah baiknya bisa menjadi reseler atau dropship jilbab/kerudung grosir untuk dijual kembali dan mencari untung tanpa ribet. Siap tidak siap, harus mengelola karyawan sebab tidak mungkin semua dijalankan sendiri. Apalagi jika ada pesanana besar.
Usaha konveksi dengan Cara Produksi Jilbab Sendiri - jilbab trend terbaru (Pixabay.com) |
Tidak sedikit orang yang berusaha memulai bisnis jilbab ini, mengingat potensi keuntungan dan pemasaran yang mudah. Berbagai merk atau brand jilbab sudah banyak sekali ditemuai di internet, antara lain yang sudah cukup terkenal adalah phasmina, alila, zoya dan rabbani. Usaha jilbab bisa dimulai dari usaha jilbab online tanpa modal (reseller) sampai yang serius memproduksi atau jahit sendiri, tergantung kemampuan finansial kalian. Namun jika kalian benar benar serius akan menekuni bisnis kerudung atau jibab ini, sebaiknya membuka usaha konveksi jilbab dengan modal kecil terlebih dulu atau skala rumahan.
Mengenal Fashion Terupdate, Sebagai Bahan Design
Perkembangan zaman dari ke zaman khususnya di bidang fashion saat ini, membawa pengaruh besar pada penggunaan jilbab. Banyak muncul dengan banyak motif dan gaya, sehingga tidak terkesan klasik atau sederhana seperti dulu. Penggunaan jilbab jaman sekarang bukan lagi fokus kepada kewajiban syariat menutup aurat, tetapi telah masuk dalam trend jilbab. Hal ini perlu bagi seseorang yang ingin memulai usaha konveksi jilbab dengan memproduksi dengan nama brand sendiriDi tahun 2017 menjelang tahun 2018, trend hijab cenderung mengarah kepada mode simple, modern dan lebih elegan saat dipakai, atau lebih ke jilbab instan. Sebelumnya kita mungkin mengenal model model dari brand jilbab seperti alila, zoya, pashmina dan meidiani. Namun ditahun 2017 ini tentu muuncul pendatang baru sebagai mode rend Para hijabers.
Motif Printing (Print Scarf) adalah salah satunya. Sesuai namanya, motif print scarf hadir dengan motif khas dan terbatas yang dicetak pada kain khusus. Desain motif pada scarf mmebutuhkan keseriusan bagipara pembuatnya. Bahkan ada yang sampai menggandeng ilustrator untuk menciptakan scarf untuk menciptakan motif berkarakter pada jilbabnya.
Dengan mengetahui trend, setidaknya kita tahu kemana arah produk jilbab kita. Sehingga dalam pemasarannya tidak berlawanan trend yang mengakitbatkan produk sulit terjual. Apalagi cara produksi sendiri awal awal harus menenalkan brand dengan karakter yang kuat dan berkualitas.
Cara produksi Jilbab Sendiri, Ciptakan produksi jilbab yang nyaman dipakai
Bagi para hijaber mungkin sudah paham, penggunaaan bahan untuk jilbab harus memberikan rasa nyaman pemakainya. Sebab saat berjilbab pasti pernah mengalami rasa yang kurang nyaman, risih dll. Hal tersebut tentu bukan karena kita kepanasan mendapat azab dari Tuhan,melainkan kepada pemakaian jilbab dengan bahan jilbab yang kita gunakan kadang kurang cocok, sehingga kita nyaman sama sekali.Pemilihan bahan hijab dalam penciptaan yang nyaman untuk dipakai adalah faktor utama, Tidak hanya memperhatikan model dan motif jilbab diterapkan saja. Sebab faktor kenyamanan ini yang harus dipikirkan terlebih dulu. Bagaimana supaya Bahan dari jilbab itu cocok digunakan smuslimah yang berjilbab karena aktivitas nya yang diluar rumah maupun dalam rumah.
Jangan sampai pelanggan mengenakan jilbab dengan model bagus dan sedang trend namun bahan yang pilih tidak cocok, sehingga mengurangi rasa nyaman saat digunakan. Apalagi harganya mahal. Percuma saja kawan. Dalam hal ini, ada beberapa jenis bahan untuk jilbab yang nyaman digunakan seperti Jersey, spandek, katun, kaos, ceruti dan sifon.
Mulai Produksi Jilbab dengan konsisten
Cara produksi jilbab sendiri haruslah melewati masa masa yang memang sulit. Kita harus didasari ketrammpilan desain, jahit dll. Aapalgi memulainya semua secara ototidak. Mulai dari nyari bahan sendiri, desain, riset pasar sampai pada pemasarannya. Namun dalam artikel ini saya akan memberikan contoh bagaimana cara membuat jilbab instan sendiri dengan mudah, berikut ini
Siapkan selember kain selebar 1,5 m x 2,5 m (gambar1). Kemudian potong sama besar menjadi ukuran 1.5 x1.25 m masing masing (Gambar2). Kemudian potong melengkung seperti gambar 3
Rapikan hasil potongan tersebut dengan cara jahit pinggir. Ukur lingkar wajah bagian sisi kiri atas.
Terakhir, adalah memasang penutup dahi.
Cara ini sangat mudah dilakukan, apalagi bagi para usaha jilbab sendiri yang masih pemula. Bisa untuk belajar.
Pemasaran, bisa online dan reseller
Hal penting dalan usaha jilbab produksi sendiri adalah pemasaran. Sebab kita harus mengalahkan para pesaing yang sudah ada dengan merk merk andalannya, Tapi menurutku itu bukanlah suatu halangan yang berat jika kita sudah benar benar menciptakan mode jilbab terbaru. Kita bisa menjual di pasar dan toko online layaknya lazada, tokopedia, bukalapak dan shopee. Selain itu untuk memperluas kalian juga menerapkan pemasaran secara eceran dan grosir, menerima reseler dan agen. Sehingga kalian tidak terlalu pusing memikirkan jilbab terjual, kalian bisa fokus menciptakan produk produk jilbab yang nyaman dan berkualitas.Kalau masih fokus pemasaran saja dan modal tidak cukup alangkah baiknya bisa menjadi reseler atau dropship jilbab/kerudung grosir untuk dijual kembali dan mencari untung tanpa ribet. Siap tidak siap, harus mengelola karyawan sebab tidak mungkin semua dijalankan sendiri. Apalagi jika ada pesanana besar.
Selalu belajar dan Istiqomah dalam usaha
Kita tahu bahwa model dan gaya jilbab akan selalu berubah sesuai perkembangan zaman. Artinya kita juga harus mengikuti perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan jilbab yang sesuai zaman. Kembali lagi ke awal bahwa jilbab sekarang bukan hanya pemenuhan kewajiban menutuipi aurat tapi lebih ke arah mode berpakaian, Untuk itu agar selalu eksis, maka harus selalu belajar dan istiqomah dalam usaha ini. Demikian kiranya, bagaimana memulai usaha konveksi jilbab produksi jilbab sendiri untuk usaha sampingan maupun bisnis utama yang potensial.Thanks for reading & sharing Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah