Cara beternak ikan lele cepat besar dan cepat panen dengan hasil maksimal adalah dengan jalan ternak lele sistem bioflok. Teknologi budidaya lele sistem bioflok merupakan sistem pemeliharaan atau pembesaran lele dengan pemanfaatan limbah untuk meminimalkan limbah sekaligus mendaur ulang limbah menjadi pakan merupakan dalam budidaya ikan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, efisien dalam penggunaan air maupun pakan, dapat meminimalisir limbah buangan budidaya sesuai persyaratan CBIB serta menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan baik perikalan lele sangkuriang, dumbo, nila, gurame dan mujaier.
 |
| ternak lele sistem bioflok untuk pemula |
Keuntungan penggunaaan ternak lele bioflok adalah efisien dalam penggunaan air, kepadatan kolam tinggi (bisa mencapai 3.000 ekor/m3, standar 1000 ekor/m3), produktivitas tinggi (cepat tumbuh dan panen) efisiensi pakan (FCR rendah mencapai 0,7); efisiensi dalam pemanfaatan lahan, (bisa lahan sempti) biaya pakan murah karena bisa mengandalkan limbah dan terakhir, ternak lele sistem bioflok sangat ramah lingkungan.
Persiapan teknis budidaya lele sistem bioflok meliputi persiapan kolam, penebaran benih, manajemen pakan dan panen serta pascapanen. Berikut penjelasan masing masing dibawah ini :
Persiapan kolam lele bioflok
Disini, kami hanya menjelaskan bagaimana persiapan kolam lele bioflok, untuk cara membuat kolam lele sistem bioflok, silakan baca { Pembuatan kolam lele bioflok tahap demi tahap}. Berikut Persiapan kolam :
- Pengeringan dan desinfeksi (Penyemrotan dengan deinfektan-desinfektan contohnya antisep dan kaporit). Namun pada contohnya kami berikan kaporit 10%.
- Pengisian air kolam sampai ketinggian air 60-80 cm untuk penyesuaian suhu dan kelembaban
- Pemasangan peralatan seperti pompa aerator, dll.
- Lakukan Perlakuan (treatment) air kolam dengan cara dibawah ini, bung :
1. kapur tohor 100 gr per m3, kaptan 200 gr per m3, mill 150 gr per m3.
2. Garam krosok (non-iodium) ; 3 kg per m3 air.
3. Probiotik 5 ml per m3.
4. Molase (tetes tebu) sebanyak 100 ml per m3
- Biarkan selama 1 minggu sampai air kolam berubah warna
- Kolan siat ditebar benih ikan lele
Ingat, penebaran benih ikan harus tetap berpedoman pada aklimatisasi ( suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya). Kepadatan ikan dalam kolam per meter persegi berdasarkan SNI Nomor 01-6484.2-2000 adalah 1.000 ekor/m2, namun kenyataan peternak tidak mau rugi, kadang bisa mencapai 3000 ekor/meter2. Ukuran bibit lele yang digunakan sebaiknya 7-8 cm atau tidak terlalu kecil karena rentan sama kodok atau predator.
Manajemen pemberian pakan
Kebutuhan pakan lele merupakan komponen biaya produksi yang mencapai 80-85% dari total biaya produksi sehingga penggunaan pakan pakan lele alternatif sangat disarankan, dari mulai pemanfaatan kotoran sapi, ampas tahu dan limbah limbah pertanian yang berpotensi sebagai pakan lele.
Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali, sebelumnya dipuasakan selama 2-3 hari untuk proses adaptasi dengan lingkungan baru sambil menunggu sang ikan lapar. Pemberian pakan berdasarkan kebutuhan pakan sesuai umur. Berikut tabel kebutuhan pakan lele sesuai umur :
Panen dan pasca panen
Panen lele disesuaikan dengan permintaan dan harga pasar agarkeuntungan lebih maksimal, tidak mungkin juga memanen lele disaat permintaan lele menurun dan harganya rendah. Untuk itu kita harus punya target pasar sebelum membuat usaha budidaya lele, target pasar lele yang paling tepat bisa langung ke rumah rumah makan tenda pecel lele, dan rumah makan biasa serta masyarakat sekitar, dan terpaksa ke pengepul atau pasar tradisional.
Ya demikian informasi singkat tentang ternak lele bioflok yang bisa anda lakukan untuk usaha peternakan lele yang menguntungkan, semoga bermanfaat.
Thanks for reading & sharing Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah
