Kalau cara ternak sapi jantan pasti yang dikejar adalah bobotnya, karena untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat. Beda dengan cara ternak sapi betina yang lebih fokus ke bibit unggul. Pemerintah, melalui dirjen peternakan pun menganjurkan demikian, sebab adanya larangan penggemukan sapi betina produktif untuk target bobot/dipotong. Larangan pemotongan betina diatur dalam undang undang peternakan dan kesehatan hewan no 40 tahun 2014. Sapi betina produktif hanya dbolehkan ke usaha pembibitan yang menghasilkan bibit unggul, bukan sapi potong. Pengecualian ketika sapi betina tidak produktif boleh dipotong. Nah, jadi bagi yang ternak sapi betina lebih baik fokus bagaimana cepat birahi dan beranak agar pemeliharaan lebih hemat dan efektif.
Cara Ternak Sapi Betina |
Seperti admin sebutkan sebelumnya, bahwa cara ternak sapi betina beda dengan ternak sapi jantan. Dari mulai managemen sampai pemasaran. Mungkin yang selama ini ternak sapi asal asalan perlu memahami beberapa managemen ternak sapi betina supaya lebih efektif. Ada beberapa perbedaan mengenai mamajemen spai betina dan jantan, yakni :
Managemen Pakan
Pakan penggemukan sapi jantan tentu lebih bagus daripada pakan pembibitan, sebab penggemukan yang dikejar bobot. Bobot sangat tergantung dari jenis pakan yang diberikan. Kalau cada ternak sapi betina pemberian pakan tidak terlalu dipaksakan selalu bagus, sebab jangka waktu pemeliharaan lama, asal sudah memenuhi kebutuhan per hari itu sudah cukup.
Perkawinan
Penggemukan tidak ada manajemen perkawinan, hanya fokus pada bobot harian. Sedangkan pemeliharaan sapi betina ada managemen perkawinan dimana ada dua metode yang digunakan yakni kawin alami dan kawin buatan. Kalau menerapkan kawin alami secara otomatis kita harus menyediakan sapi jantan unggul untuk mengawini si betina, kalau kawin buatan atau lebih dikenal dengan kawin suntik atau inseminasi buatan kita tidak perlu memelihara sapi jantan, cukup menyewa jasa mantri hewan.
Cara Ternak Sapi Betina agar cepat beranak
Pemeliharaan dalam bentuk apaun harus memiliki konsep dan strategi bagaimana mencapai goal atau tujuan dengan cepat. Dalam hal cara ternak sapi betina pun demikian, kita butuh yang namanya konsep dan strategi agar pemeliharaan berhasil. Admin menawarkan strategi yang mungkin bisa kalian tiru atau dimofifikasi nanti pada usaha ternak sapi kalian. Berikut penjelasannya:
Memilih induk betina yang telah siap kawin
Kadang peternak tradisional lebih memilih pedet betina untuk menghasilkan induk yang siap kawin dengan alasan lebih murah. Tapi itu butuh waktu lama untuk beranak iya kan. Maka sebaiknya carilah yang kiranya umur siap kawin, umur dewasa kelamin sapi betina kisaran 12-15 bulan, atau gampangannya yang sudah umur satu tahun. Ini berlakuuntuk sapi bali, po, brahman, mental, simental, angus dll.
Merangsang birahi sapi betina
Ketika sapi betina telah didatangkan, tapi belum juga menunjukan gejala gejala birah, salah catu caranya adalah mempercepat birahi atau lebih dikenal dengan sinkronisasi birahi. Namun sebelumnya kalian juga perlu mengenal gejala gejala brahi pada sapi betina, mungkin kalian udah paham sebutan 5 A pada dunia peternakan, yakni abang, abung, amis, anget, anyir pada vulva atau vagina.
Disamping itu juga sapi nampak gelisah, pendiam dan bahkan menumpangi sesama jenis. Kalau sudah muncul begini siap siap sapi betina dikawini baik kawin alami maupun ib setelahnya, 9-24 jam setelah muncul gejala. Namun jika belum muncul, kalian perlu melakukan sinkronisasi birahi. Sinkronisasi ada dua macam dalam cara ternak sapi betina, yakni penggunaan hormon prostagrandin dan CICR.
Pilih kawin alami atau IB
Dalam perkawinan sapi ada dua cara, masing masing punya kelebihan dan kekurangan, namun untuk menghemat biaya sebaiknya menggunakan kawin buatan. Lho kenapa? Iya karena jika menggunakan kawin alami kita perlu memelihara sapi jantan. Sapi jantan butuh biaya perawatan yang tidak sedikit dan terbatas untuk beberapa betina saja. Sedangkan jika menggunakan IB kita cukup bayar sekali pada saat perkawinan. Beres, biayapun tidak semahal perawatan sapi jantan.Cara Ternak Sapi Betina : Masa Bunting
Masa bunting sapi betina selama 9 bulan, seperti halnya manusia. Pada masa buntung ini yang diperhatikan adalah pakan dan kesehatan sapi. Hal yang paling ceroboh yang terjadi adalah pakan yang kita berikan. Pastikan pakan selalu bersih dari racun untuk menghindari keguguran. Kemudian jumlah pakanharus ditambah banyak seiring dengan umur kebuntungan sebab kebutuhan bertambah untuk perkembangan janin dan metabolisme induk sapi betina sendiri.
Cara Ternak Sapi Betina: Masa menyusui
Pada saat menyusui sapi betina juga masih membutuhkan pakan tambahan untuk dirinya (recoveri) dan untuk pedetnya. Jadi jangan dikurangi pakannya, lebih baik ditambahi. Umumnya peternak sapi perah untuk memperlancari produksi asinya biasnaya menambah dedaunan yang mengandung protein tinggi seperti daun lamtoro. Masa menyusui ini kurang lebih dua bulan, atau minimal anak sapi bisa memulai memakan rumput muda dan konsentrat lainnya. Setelah masa menyusui dilanjutkan masa kosong, dimana sapi betina betul betul melalukan recoveri tubuh untuk siap dikawini kembali selama 2 bulan. Setelah itu bisa dikawinkan kembali.
Demikian strategi baagaimana cara ternak sapi betina agar bisa beranak setiap tahun, kurang lebihnya bisa dipertimbangkan lagi untuk bahan pembelajaran. Sebab teori tanpa praktek sama saja. Sekian, semoga berhasil menjadi pengusaha ternak sapi.
Thanks for reading & sharing Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah