Akun sosial mediamu pengikutnya sudah banyak? tetapi masih sepi yang share, like dan komentar, bahkan melihat? Apanya yang salah? Tentu banyak faktor yang mempengaruhinya, apalagi jika akun sosial mediamu masih tergolong baru. Ada banyak hal yang perlu diperbaiki dari sisi teknis maupun mental pemilik atau pengguna akun dalam menjalankan sosial media marketing.
Hal utama yang harus direvisi adalah konten pada akun. Apakah konten sudah sesuai dengan target pasar? Sebagus bagusnya konten kalau tidak sesuai dengan pasar, maka tidak ada yang menanggapi. Sejelek jeleknya konten kalau sesuai pasar, pasti tetap ada tanggapan, sekalipun tanggapan tersebut bernada negatif. Walau bisa diatasi dengan tanggapan dari jasa view, komen dan like namun kalian harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu.
Misal, akun sosial media kalian akan dijadikan lapak jualan sepatu sepakbola di waktu yang akan datang. Maka konten konten kalian yang kalian posting adalah seputar sepakbola seperti jadwal dan hasil pertandingan, berita transfer pemain, cuplikan gol, profil pemain bola dan sebagainya. Secara otomatis, kalian akan menemukan target pasar yang sesuai. Tinggal menyisipkan secara berkala postingan jualan kalian.
Sudah rutin post, tetapi masih sepi tanggapan dan interaksi dari para pengikut? Mungkin salah waktu dan momentum. Pemilik akun harus mengerti kapan saja pengikutnya lebih banyak online, entah sore, siang, pagi maupun malam atau di jam jam tertentu. Kalian bisa test satu per satu kapan waktu yang paling ramai pengguna kalian online.
Selain waktu, kalian butuh momentum agar postinganmu bisa ramai dan viral. Momentum momentum kerap kali membantu akun sosial mediamu ramai, bahkan viral. Jadi jangan sampai ketinggalan momentum yang berkaitan dengan tema postingan kalian. Misal saat ini ada pertandingan sepakbola SEA GAMES, kalian harus bisa memanfaatkan momentum tersebut agar akunmu ramai dengan membuat post post terupdate dari SEA GAMES.
Masalah paling klasik sering dialami oleh pengguna sosial media adalah kurang interaktif. Tidak adanya interaksi yang kontinyu antara pengguna akun dengan akun lain atau pengikutnya menjadi masalah fatal. Sebab interaksi pengguna adalah salah satu kriteria oleh sistem algoritma sosial media.
Akun sosial media yang interaksi sedikit baik dari sesama pengguna maupun pengikutnya akan dinilai sebagai akun pasif oleh sistem, sekalipun postingan kalian terjadwal. Oleh karena itu, akun kalian butuh interaksi sesama pengguna yang satu tema, dengan para pengikut yang sudah komentar, bertanya atau sekadar menanggapi.
Rajakomen adalah salah satu jasa sosial media marketing terpercaya yang melayani jasa view, komen dan like Instagram, Youtube, Playstore, Tiktok, Facebook, Twitter, Google maps dan akun sosial media lainnya. Komentar, like dan share akan meningkatkan nilai interaksi atau dalam bahasa marketing online disebut dengan Engagement Rate (ER). ER merupakan perbandingan antara orang-orang yang berinteraksi baik komentar, like dan share di post media sosial dengan jumlah orang yang melihat post tersebut.
Adanya komentar dari jasa, akan memancing pengikut lain untuk ikut berinteraksi di post kita. Apalagi dari jasa yang terpercaya mampu memancing banyak pengikut lain berinteraksi. Tidak sekedar komentar templat, seperti “mantap dan terima kasih”. Tugas kita sebagai pemilik akun, ikut berinteraksi di post tersebut agar interaksi bisa lebih hidup.
Ketika sudah ramai dan interaksi dengan pengikut sudah berjalan, langkah terakhir kita adalah mulai memposting barang yang akan dijual, dengan tetap secara berkelanjutan posting sesuai tema. Atur jadwal postingan jualan dan postingan sesuai tema. Jangan sampai postingan jualan lebih banyak dari postingan sesuai tema yang justru akan membuat pengikut bosan.
Hal utama yang harus direvisi adalah konten pada akun. Apakah konten sudah sesuai dengan target pasar? Sebagus bagusnya konten kalau tidak sesuai dengan pasar, maka tidak ada yang menanggapi. Sejelek jeleknya konten kalau sesuai pasar, pasti tetap ada tanggapan, sekalipun tanggapan tersebut bernada negatif. Walau bisa diatasi dengan tanggapan dari jasa view, komen dan like namun kalian harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu.
Misal, akun sosial media kalian akan dijadikan lapak jualan sepatu sepakbola di waktu yang akan datang. Maka konten konten kalian yang kalian posting adalah seputar sepakbola seperti jadwal dan hasil pertandingan, berita transfer pemain, cuplikan gol, profil pemain bola dan sebagainya. Secara otomatis, kalian akan menemukan target pasar yang sesuai. Tinggal menyisipkan secara berkala postingan jualan kalian.
Masih Sepi? Atur jadwal Post
Selain waktu, kalian butuh momentum agar postinganmu bisa ramai dan viral. Momentum momentum kerap kali membantu akun sosial mediamu ramai, bahkan viral. Jadi jangan sampai ketinggalan momentum yang berkaitan dengan tema postingan kalian. Misal saat ini ada pertandingan sepakbola SEA GAMES, kalian harus bisa memanfaatkan momentum tersebut agar akunmu ramai dengan membuat post post terupdate dari SEA GAMES.
Masih Sepi juga, Mungkin kurang interaktif
Akun sosial media yang interaksi sedikit baik dari sesama pengguna maupun pengikutnya akan dinilai sebagai akun pasif oleh sistem, sekalipun postingan kalian terjadwal. Oleh karena itu, akun kalian butuh interaksi sesama pengguna yang satu tema, dengan para pengikut yang sudah komentar, bertanya atau sekadar menanggapi.
Malas memulai berinteraksi? Pakai jasa Raja komen !
Adanya komentar dari jasa, akan memancing pengikut lain untuk ikut berinteraksi di post kita. Apalagi dari jasa yang terpercaya mampu memancing banyak pengikut lain berinteraksi. Tidak sekedar komentar templat, seperti “mantap dan terima kasih”. Tugas kita sebagai pemilik akun, ikut berinteraksi di post tersebut agar interaksi bisa lebih hidup.
Ketika sudah ramai dan interaksi dengan pengikut sudah berjalan, langkah terakhir kita adalah mulai memposting barang yang akan dijual, dengan tetap secara berkelanjutan posting sesuai tema. Atur jadwal postingan jualan dan postingan sesuai tema. Jangan sampai postingan jualan lebih banyak dari postingan sesuai tema yang justru akan membuat pengikut bosan.
Interaksi yang dibangun secara alami memang lebih baik, tetapi lebih susah. Berbeda ketika memakai jasa view, komentar, like, tentu akan mempercepat perkembangan akun jualanmu. Apalagi jika dipadukan antara alami dan jasa, tentu sangat bagus untuk dalam menjalankan sosial media marketing di masa depan.
Thanks for reading & sharing Contoh Usaha Kecil Kecilan Dirumah
